Camera Nusantara News
March 13, 2025

DPRD OKU Lakukan Inspeksi Mendadak di Pasar Atas

Baturaja, CNN – Komisi II DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengadakan inspeksi mendadak di Pasar Atas Baturaja pada hari Kamis, 30 Januari 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Komisi II, Umi Hartati, dan dihadiri oleh anggota lainnya, Robi Vitergo dan Andaran Simbolon.

Dalam kesempatan ini, hadir juga Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten OKU, Darojatun, serta Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar, Radius Susanto. Inspeksi ini sangat penting mengingat kondisi pasar saat ini yang belum memenuhi harapan sebagai pusat perdagangan yang nyaman dan tertib.

Hasil dari inspeksi menunjukkan bahwa penataan Pasar Atas Baturaja dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Sebagaimana seharusnya, pasar harus menjadi tempat yang nyaman dan terorganisir bagi masyarakat untuk bertransaksi. Namun, keadaan pasar yang semrawut justru menampakkan ketidaklayakan untuk beroperasi. Rasa kekecewaan pun disampaikan oleh Robi Vitergo, yang mengekspresikan keprihatinannya, “Kami merasa miris melihat kondisi pasar ini. Ini jelas tidak layak. Seharusnya ada banyak fasilitas yang disediakan. ”

Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya penerapan Peraturan Daerah tentang pasar tradisional, yang hingga saat ini belum dilaksanakan secara optimal.

Menanggapi temuan tersebut, Komisi II DPRD OKU berencana untuk berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna merumuskan langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan. Komisi II menganggap bahwa revitalisasi adalah solusi yang sangat diperlukan untuk memperbaiki wajah Pasar Atas Baturaja agar sejalan dengan regulasi tata ruang yang berlaku. Diharapkan, penataan yang lebih baik akan menjadikan pasar lebih menarik dan rapi, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berbelanja di sana.

Selain penataan, DPRD OKU juga menekankan pentingnya optimalisasi retribusi pasar sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Robi Vitergo mencatat bahwa pengelolaan pasar yang baik dapat meningkatkan retribusi dari para pedagang, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan PAD Kabupaten OKU. “Pasar ini merupakan salah satu penyumbang PAD. Kami berharap ada peningkatan PAD dari pasar ini di bawah kepemimpinan direktur yang baru,” ujarnya, menunjukkan harapan akan perubahan signifikan dalam manajemen pasar.

Direktur Perumda Pasar, Radius Susanto, menyambut baik inisiatif dari DPRD OKU dan berkomitmen untuk mendukung upaya perbaikan. Dengan dukungan dari pemerintah daerah, ia optimis bahwa kondisi pasar akan menjadi lebih baik.

Radius menekankan pentingnya koordinasi yang baik dengan semua pihak terkait guna menciptakan pasar yang nyaman bagi pedagang dan pembeli. Selama inspeksi, suara para pedagang juga terdengar, dengan beberapa di antaranya menyampaikan keluhan tentang keadaan pasar yang tidak nyaman, kurangnya fasilitas, serta akses yang sempit.

Setelah inspeksi mendadak ini, Komisi II DPRD OKU berkomitmen untuk mengadakan rapat koordinasi dengan OPD terkait untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan yang paling efektif. Jika revitalisasi dianggap perlu, kajian mendalam mengenai anggaran dan dampaknya bagi para pedagang juga harus dilakukan agar perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Dinas PUPR OKU turut terlibat dalam memberikan masukan terkait aspek tata ruang, serta merumuskan konsep pasar yang ideal agar sejalan dengan regulasi yang berlaku. Hasil inspeksi menunjukkan adanya berbagai permasalahan, terutama dalam hal pelanggaran tata ruang dan kondisi pasar yang kurang layak. Oleh karena itu, revitalisasi pasar kini menjadi salah satu opsi yang dibahas secara serius untuk menciptakan lingkungan pasar yang lebih teratur dan nyaman bagi semua pihak.

Dengan adanya sinergi antara DPRD, OPD terkait, dan Perumda Pasar, diharapkan perbaikan Pasar Atas Baturaja dapat segera terwujud. Langkah ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi pedagang dan pembeli, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian daerah melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Saat ini, semua pihak berharap agar pasar dapat menjadi tempat yang lebih baik untuk bertransaksi dan berinteraksi di masyarakat. (C1)

Related posts
Tutup
Tutup